“Lahir di Medan pada 7 Juli 2000, Egy Maulana Vikri tumbuh di lingkungan yang sangat mencintai sepak bola. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat yang luar biasa dan kecintaan yang mendalam terhadap olahraga ini.”
“Egy memulai karier sepak bolanya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tasbi Medan. Di SSB ini, ia dilatih oleh pelatih-pelatih yang berpengalaman dan bertemu dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama. Bersama mereka, Egy mengasah kemampuannya, belajar tentang disiplin, kerja keras, dan sportivitas.”
“Salah satu pelatih Egy di SSB Tasbi Medan, mengungkapkan bahwa Egy sudah menunjukkan bakat yang menonjol sejak usia dini. Ia memiliki teknik yang sangat baik, visi bermain yang cerdas, dan kemampuan mencetak gol yang luar biasa. Selain itu, Egy juga dikenal sebagai anak yang rajin berlatih, disiplin, dan memiliki semangat juang yang tinggi.”
“Selain berlatih di SSB, Egy juga sering bermain sepak bola di lapangan-lapangan kampung di sekitar rumahnya. Ia bermain dengan teman-temannya, melatih kemampuannya, dan menikmati kegembiraan bermain sepak bola.”

“Ayah Egy, adalah sosok yang selalu mendukung karier sepak bola Egy. Ia selalu mengantar Egy berlatih, memberikan semangat, dan memberikan masukan yang berharga. Ayahnya juga selalu mengingatkan Egy untuk tetap rendah hati, bekerja keras, dan tidak pernah menyerah.”
“Pada usia 14 tahun, Egy berhasil menembus tim sepak bola PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Sumatera Utara. Ini adalah langkah besar dalam kariernya, karena ia mendapatkan kesempatan untuk berlatih dengan fasilitas yang lebih baik dan bertemu dengan pemain-pemain yang lebih berbakat.”
“Di PPLP Sumatera Utara, Egy semakin menunjukkan potensinya. Ia menjadi salah satu pemain andalan tim dan berhasil meraih berbagai prestasi di tingkat regional dan nasional. Namanya pun mulai dikenal di kalangan sepak bola Indonesia.”