Pasadena, 20 Juni 2025 – Duel penuh tensi tersaji di matchday kedua Grup B Piala Dunia Antarklub 2025 saat raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), dipaksa bertekuk lutut oleh wakil Brasil, Botafogo, dengan skor tipis 0-1. Pertandingan yang berlangsung di Rose Bowl, Pasadena, ini menghadirkan kejutan besar dan memperlihatkan bagaimana taktik disiplin bisa mengalahkan dominasi.
Penguasaan PSG Tak Berujung Gol
Sejak peluit pertama dibunyikan, PSG langsung mengambil inisiatif serangan. Pelatih Luis Enrique menurunkan formasi menyerang dengan menempatkan trio Kvaratskhelia, Gonçalo Ramos, dan D. Doue di lini depan. Kombinasi ini menghasilkan tekanan konstan di awal laga.
Pada menit ke-2, Khvicha Kvaratskhelia nyaris membuka keunggulan lewat sepakan menyilang ke arah kanan gawang. Namun, kiper Botafogo, John Victor, menunjukkan refleks luar biasa dan berhasil menepis bola dengan satu tangan. Hanya empat menit berselang, pemain asal Georgia itu kembali mencoba peruntungannya dari luar kotak penalti, tetapi bola melenceng tipis di sisi gawang.
Botafogo tampak tidak tergesa-gesa. Mereka lebih fokus pada struktur pertahanan dan menunggu celah untuk melancarkan serangan balik cepat.
Gol Tunggal Igor Jesus Bawa Botafogo ke Puncak
Meski tertekan hampir sepanjang babak pertama, Botafogo membuktikan bahwa kualitas tak selalu datang dari penguasaan bola. Pada menit ke-36, lewat skema serangan balik, Jefferson Savarino berhasil melepas umpan mendatar ke dalam kotak penalti yang disambut oleh Igor Jesus. Bola sempat membentur bek PSG sebelum mengecoh Donnarumma dan bersarang di gawang. Skor 0-1 pun membungkam Rose Bowl.
Botafogo merayakan gol tersebut dengan penuh semangat. Mereka tahu bahwa satu peluang bisa menjadi segalanya di turnamen sekelas ini. Hingga babak pertama usai, skor tetap bertahan.
Perjuangan PSG yang Tak Membuahkan Hasil
Masuk babak kedua, PSG tampil lebih agresif. Enrique memasukkan Vitinha dan menggeser Mayulu untuk memperkuat lini tengah. Kombinasi umpan pendek dan tusukan dari sisi lapangan coba dilakukan untuk mengecoh pertahanan lawan.
Pada menit ke-51, Lucas Beraldo mendapat peluang lewat bola mati. Tandukannya tajam, tetapi lagi-lagi John Victor menjadi tembok kokoh bagi Botafogo. Beberapa menit kemudian, tendangan bebas Achraf Hakimi juga gagal menembus gawang karena melambung tinggi.
PSG bahkan sempat mencetak gol pada menit ke-79 melalui Bradley Barcola. Namun selebrasi itu sirna karena hakim garis mengangkat bendera. Tayangan ulang menunjukkan Barcola dalam posisi offside tipis saat menerima umpan terobosan.
Botafogo Tampil Disiplin, PSG Makin Panas
Botafogo layak mendapat kredit. Meski kalah dalam penguasaan bola dan jumlah tembakan, mereka tampil sangat disiplin secara kolektif. Gregore dan Allan bekerja keras di lini tengah untuk memutus aliran bola PSG. Sementara duet Jair Cunha dan Barboza di jantung pertahanan tampil lugas dalam menghalau ancaman.
PSG mencoba segala cara, bahkan di menit akhir, tepatnya 90+4, Vitinha hampir menyamakan skor lewat tendangan first time dari luar kotak penalti. Sayangnya, bola masih sedikit melambung di atas mistar.
Wasit akhirnya meniup peluit panjang. Botafogo merayakan kemenangan monumental, sementara PSG harus meninggalkan lapangan dengan wajah kecewa.
Klasemen Grup B: Botafogo Unggul Sementara
Hasil ini menempatkan Botafogo di puncak klasemen Grup B dengan koleksi enam poin dari dua pertandingan. Kemenangan ini juga hampir memastikan mereka lolos ke babak gugur.
Sementara itu, PSG tertahan di posisi kedua dengan tiga poin. Mereka masih berpeluang lolos, tetapi harus menang di laga terakhir sambil berharap hasil grup lain menguntungkan.
Klasemen Sementara Grup B:
-
Botafogo – 6 poin (2 menang)
-
PSG – 3 poin (1 menang, 1 kalah)
-
Tim Lain – (tergantung hasil laga lain)
-
Tim Lain – (tergantung hasil laga lain)
Statistik Pertandingan: PSG vs Botafogo
Statistik | PSG | Botafogo |
---|---|---|
Penguasaan Bola | 68% | 32% |
Tembakan | 15 | 5 |
Tembakan Tepat | 4 | 2 |
Kartu Kuning | 2 | 3 |
Corner Kick | 6 | 2 |
Penyelamatan | 1 | 6 |
Susunan Pemain
PSG (Pelatih: Luis Enrique):
Donnarumma; Hakimi (c), Beraldo, Pacho, L. Hernandez; Zaire-Emery, Vitinha, Mayulu; Kvaratskhelia, G. Ramos, D. Doue.
Botafogo (Pelatih: Renato Paiva):
John; Vitinho, Jair Cunha, Barboza, Alex Telles; Artur, Gregore, Allan, Marlon Freitas (c), Savarino; Igor Jesus.
Komentar Pasca-Laga
Luis Enrique (PSG):
“Kami mendominasi tapi tak bisa mencetak gol. Di level ini, kesalahan kecil bisa sangat fatal. Kami harus segera bangkit.”
Renato Paiva (Botafogo):
“Kami tahu kami tidak bisa bermain terbuka melawan PSG. Tapi saya bangga karena anak-anak tampil sangat disiplin dan memanfaatkan peluang dengan maksimal.”
Laga ini adalah pengingat bahwa dalam sepak bola modern, disiplin, organisasi, dan efektivitas jauh lebih penting dari sekadar penguasaan bola. Botafogo membuktikan bahwa dengan rencana yang tepat, mereka bisa mengalahkan raksasa seperti PSG.
Bagi PSG, kekalahan ini menjadi sinyal bahaya. Mereka masih punya peluang untuk lolos ke fase gugur, tapi harus tampil lebih tajam dan efisien di laga terakhir.