Perjalanan Karier Jorginho dari Brasil ke Italia
Jorge Luiz Frello Filho, atau yang lebih dikenal dengan nama Jorginho, lahir di Imbituba, Brasil pada 20 Desember 1991. Ia pindah ke Italia sejak usia remaja dan memulai karier profesionalnya di klub Hellas Verona. Dari sana, kemampuan passing, visi permainan, dan kecerdasannya mengatur ritme laga membawanya ke panggung besar Serie A bersama Napoli.
Bersama Napoli, Jorginho berkembang pesat di bawah arahan Maurizio Sarri. Ia menjadi jantung permainan tim dengan gaya “regista”—gelandang pengatur tempo yang bermain lebih dalam. Pada 2018, Jorginho mengikuti Sarri ke Chelsea, di mana ia meraih berbagai prestasi penting, termasuk Liga Champions 2021 dan UEFA Super Cup.
Setelah masa sukses di Inggris, ia pindah ke Arsenal pada awal 2023 untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak dan tetap kompetitif menjelang Euro 2024. Di Arsenal, meski bukan pilihan utama, Jorginho tetap tampil solid dan menjadi mentor bagi para pemain muda.
Peran Sentral di Timnas Italia
Sejak debutnya bersama Timnas Italia pada 2016, Jorginho langsung menjadi bagian penting dari sistem permainan Gli Azzurri. Ia dikenal sebagai “metronome” lini tengah yang memastikan sirkulasi bola berjalan mulus.
Di Euro 2020, perannya sangat krusial. Ia mencatat akurasi passing tertinggi di turnamen dan menjadi penendang penalti utama, termasuk dalam adu penalti semifinal melawan Spanyol. Italia pun keluar sebagai juara, dan Jorginho masuk dalam nominasi Ballon d’Or 2021.
Kini di Euro 2024, meski Italia memiliki wajah baru dengan banyak pemain muda, Jorginho tetap dipercaya sebagai tulang punggung. Roberto Mancini—yang kembali menangani tim setelah jeda—mengandalkan pengalaman dan ketenangan Jorginho untuk menjaga stabilitas permainan, khususnya saat melawan tim-tim agresif seperti Jerman dan Kroasia.
Performa Terbaru dan Adaptasi di Arsenal
Di Arsenal, Jorginho memang tidak selalu menjadi starter, namun perannya tetap penting dalam rotasi skuad Mikel Arteta. Ia berfungsi sebagai “pengaman” ketika Arsenal ingin mengunci permainan di babak kedua.
Dalam beberapa laga penting Premier League, ia menunjukkan kematangan membaca alur permainan dan ketenangan saat mengontrol bola di bawah tekanan. Hal inilah yang membuat Mancini tetap yakin membawanya ke Jerman untuk Euro 2024, meskipun beberapa pihak meragukan kecepatannya.
Kendati bukan pemain yang atraktif dari sisi highlight, kontribusi Jorginho dalam menyederhanakan permainan dan menciptakan keseimbangan menjadi aset tak tergantikan bagi Italia.
Kritik dan Kontroversi
Seiring bertambahnya usia, Jorginho sempat jadi sorotan karena dianggap lamban dan terlalu aman dalam bermain. Bahkan, beberapa penggemar Inggris kerap menjadikannya kambing hitam atas kekalahan Chelsea dalam pertandingan penting.
Namun, kritikan itu tidak membuatnya goyah. Ia tetap tampil konsisten, dan berbagai pelatih—baik di klub maupun timnas—masih mempercayainya. Hal ini membuktikan bahwa dalam sepak bola modern, kecerdasan dan visi bisa mengalahkan fisik semata.
Jorginho bukan sekadar pemain tengah biasa. Ia adalah “otak” yang menjaga harmoni permainan, baik di klub maupun tim nasional. Dalam ajang sebesar Euro 2024, peran seperti ini sangat vital—terutama ketika tekanan tinggi dan ritme permainan tak menentu.
Dengan pengalaman, ketenangan, dan pemahaman taktik yang mendalam, Jorginho kembali membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di level tertinggi sepak bola Eropa.