Leeds vs Everton: 3 Kontroversi Wasit yang Bikin Geger

Awal Musim Premier League yang Penuh Drama

Pertandingan perdana Premier League musim 2025/26 langsung menyajikan drama besar di Elland Road. Laga Leeds vs Everton pada Selasa (19/8/2025) dini hari WIB seharusnya menjadi pesta bagi tim promosi yang baru kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris. Namun, kemenangan Leeds dengan skor tipis 1-0 diwarnai dengan tiga kontroversi wasit yang memicu perdebatan panjang.

Everton yang datang dengan penuh percaya diri justru pulang dengan tangan hampa. Satu-satunya gol tercipta lewat eksekusi penalti Lukas Nmecha di menit ke-82. Akan tetapi, proses lahirnya penalti hingga sejumlah keputusan lain di sepanjang pertandingan membuat laga ini ramai dibicarakan, bukan hanya oleh fans kedua tim, tetapi juga pengamat sepak bola Inggris secara luas.


Jalannya Pertandingan: Ketegangan 90 Menit

Sejak awal laga, Leeds vs Everton sudah menunjukkan intensitas tinggi. Bermain di hadapan publik Elland Road, Leeds tampil agresif dan menekan. Namun, lini pertahanan Everton yang dipimpin James Tarkowski tampil cukup solid untuk meredam gelombang serangan.

Babak pertama berakhir tanpa gol. Kedua tim sama-sama mendapatkan peluang, tetapi eksekusi akhir selalu gagal. Jordan Pickford tampil apik di bawah mistar Everton, sementara Meslier di kubu Leeds juga tak kalah sigap.

Memasuki babak kedua, permainan semakin terbuka. Everton mencoba mengambil inisiatif dengan memasukkan beberapa pemain segar. Leeds pun melakukan pergantian dengan memasukkan Lukas Nmecha di menit ke-78, yang akhirnya menjadi penentu kemenangan.


Kontroversi 1: Penalti James Tarkowski

Momen paling krusial terjadi di menit ke-82. Tendangan Anton Stach membentur lengan James Tarkowski di kotak penalti. Meski tangan Tarkowski terlihat rapat ke tubuh, wasit Chris Kavanagh tetap menunjuk titik putih.

Keputusan ini langsung memicu protes keras dari kubu Everton. David Moyes, manajer Everton, menilai bahwa Tarkowski tidak melakukan pelanggaran karena posisi tangan sudah natural. Bahkan tayangan ulang VAR menunjukkan keraguan, namun keputusan awal wasit tidak berubah.

Nmecha yang baru masuk ke lapangan dengan tenang mengeksekusi penalti dan membawa Leeds unggul 1-0. Gol ini menjadi satu-satunya di laga tersebut, sekaligus memastikan kemenangan perdana The Peacocks di Premier League.


Kontroversi 2: Pelanggaran Kasar yang Terlewat

Selain penalti, ada insiden lain di babak pertama yang juga disorot. Pemain Leeds melakukan tekel keras kepada gelandang Everton tepat di depan kotak penalti. Banyak yang menilai tekel tersebut layak diganjar kartu merah langsung. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning.

Keputusan ini membuat para pemain Everton berang. Mereka merasa wasit tidak konsisten dalam memberikan hukuman. Jika insiden tersebut diberikan sanksi lebih tegas, jalannya pertandingan bisa berbeda. Everton mungkin memiliki keuntungan jumlah pemain di sisa laga.


Kontroversi 3: Disallowed Goal Everton

Menjelang akhir pertandingan, Everton sempat mencetak gol lewat Dominic Calvert-Lewin. Namun, gol tersebut dianulir karena dianggap ada pelanggaran dalam proses build-up.

Keputusan ini lagi-lagi menuai kritik. Dari tayangan ulang, terlihat kontak yang sangat minimal dan masih bisa diperdebatkan. Para fans Everton merasa timnya dirampas peluang besar untuk menyamakan kedudukan.

Dengan tiga keputusan kontroversial ini, wajar jika laga Leeds vs Everton disebut sebagai salah satu pertandingan paling panas di pekan perdana Premier League musim ini.


Reaksi David Moyes: Ledakan Emosi di Pinggir Lapangan

Seusai laga, David Moyes tidak bisa menahan kekecewaannya. Ia menilai wasit Chris Kavanagh tidak layak memberikan penalti.

“Saya jelas akan mengatakan itu bukan penalti dan saya yakin itu bukan penalti. Saya sudah menemui wasit. Dia merasa keputusan itu datang dari VAR, tetapi tetap saja itu keputusan yang buruk,” ujar Moyes.

Moyes juga menyebut bahwa sepanjang pekan pembuka Premier League sudah banyak keputusan wasit yang tidak konsisten. Baginya, insiden di Elland Road hanyalah salah satu contoh nyata bahwa kualitas kepemimpinan wasit perlu dievaluasi.


Respon Daniel Farke: Lega dengan Keputusan Tepat

Berbeda dengan Moyes, Daniel Farke memilih bersyukur dengan hasil laga. Ia bahkan mengakui awalnya ragu memberikan tanggung jawab penalti kepada Lukas Nmecha.

“Saya sempat berpikir untuk tidak memberinya kesempatan karena dia baru masuk lapangan. Tapi dia membuktikan diri dengan penyelesaian yang tenang,” kata Farke.

Meski demikian, Farke menolak berkomentar banyak soal kontroversi wasit. Menurutnya, Leeds pantas menang karena tampil lebih berani menekan dan menciptakan peluang.


Analisis: Wajah Lama Premier League

Premier League memang bukan kompetisi baru soal drama wasit. Dalam setiap musim, selalu ada laga yang memunculkan perdebatan sengit. Namun, Leeds vs Everton menjadi spesial karena langsung terjadi di pekan perdana.

Kontroversi semacam ini kerap menimbulkan perdebatan panjang soal penggunaan VAR. Apakah VAR benar-benar membantu wasit mengambil keputusan, atau justru menambah kebingungan di lapangan?

Pertandingan ini seakan mengingatkan publik bahwa Premier League tidak hanya soal kualitas permainan, tetapi juga soal narasi besar yang lahir dari keputusan wasit. Drama di Elland Road bisa menjadi salah satu cerita ikonik musim ini.


Dampak Bagi Kedua Tim

  • Leeds United
    Kemenangan ini sangat penting untuk moral tim promosi. Mengalahkan klub mapan seperti Everton memberikan sinyal bahwa mereka siap bersaing di Premier League. Namun, Leeds juga harus hati-hati karena sorotan media bisa menekan mental pemain di laga-laga berikutnya.

  • Everton
    Kekalahan pahit ini tentu menjadi tamparan. Apalagi David Moyes menargetkan start positif di musim baru. Kritik terhadap wasit mungkin bisa dimaklumi, tetapi Everton juga harus introspeksi karena kurang tajam dalam memanfaatkan peluang.

Laga Leeds vs Everton di Elland Road akan selalu dikenang bukan hanya karena kemenangan tipis The Peacocks, tetapi juga karena tiga kontroversi wasit yang bikin geger. Mulai dari penalti James Tarkowski, pelanggaran keras yang terlewat, hingga gol Calvert-Lewin yang dianulir, semua menambah panasnya duel ini.

Bagi Leeds, ini adalah awal manis dalam petualangan mereka di Premier League. Bagi Everton, ini adalah alarm keras agar segera bangkit di laga-laga berikutnya. Satu hal yang pasti, Premier League 2025/26 baru saja dimulai dengan drama besar yang akan terus dibicarakan fans sepak bola Inggris.

More From Author

PSBS Biak vs Borneo FC: 3 Alasan Pesut Etam Diunggulkan