inter milan berhasil kalahkan sassuolo dan jay idzes

Inter vs Sassuolo: 5 Fakta Panas Duel 2-1 di Meazza

Pertandingan Inter vs Sassuolo pada matchday keempat Serie A 2025/2026 di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (22/9/2025) dini hari WIB, menghadirkan tontonan yang penuh drama. Inter Milan sukses mengamankan tiga poin penting setelah menang tipis 2-1 atas tim tamu. Gol Federico Dimarco dan gol bunuh diri Tarik Muharemovic cukup untuk menegaskan dominasi pasukan Cristian Chivu, meskipun Sassuolo sempat memperkecil kedudukan lewat Walid Cheddira.

Namun kemenangan ini bukan sekadar tambahan poin. Ada banyak momen menarik, statistik mengejutkan, dan drama emosional yang layak untuk disorot. Berikut 5 fakta panas dari duel Inter vs Sassuolo yang membuat pertandingan ini jadi sorotan.


1. Dimarco Cetak Gol Cepat yang Mengubah Atmosfer

Gol Federico Dimarco pada menit ke-13 membuka jalan kemenangan Inter Milan. Bek sayap berusia 27 tahun ini kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu pemain kunci di era Cristian Chivu. Umpan terobosan Petar Sucic diselesaikan dengan tendangan kaki kiri khas Dimarco yang menembus gawang Arijanet Muric.

Gol cepat ini membuat Sassuolo kehilangan momentum sejak awal. Pertahanan mereka mulai goyah dan organisasi permainan yang disusun Fabio Grosso terpaksa lebih terbuka. Untuk Inter, gol ini bukan sekadar pembuka, melainkan suntikan kepercayaan diri yang membuat mereka mendominasi sepanjang babak pertama.

Dimarco sendiri kini tercatat sudah menyumbang dua gol dari empat laga awal Serie A musim ini. Sebuah catatan impresif untuk seorang pemain bertahan.


2. Gol Bunuh Diri Muharemovic Jadi Titik Balik

Fakta panas kedua datang dari gol bunuh diri Tarik Muharemovic di menit ke-80. Saat itu, Carlos Augusto melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Bola berubah arah setelah membentur tubuh Muharemovic dan membuat Muric mati langkah.

Gol ini benar-benar meruntuhkan semangat Sassuolo yang sebenarnya mulai bangkit di babak kedua. Secara statistik, Muharemovic jadi pemain Sassuolo pertama musim ini yang mencetak gol bunuh diri di Serie A 2025/2026. Kejadian ini memperlihatkan betapa rapuhnya koordinasi lini belakang Neroverdi ketika menghadapi tekanan Inter.

Ironisnya, hanya tiga menit berselang Sassuolo berhasil memperkecil skor lewat Cheddira. Namun tetap saja, gol bunuh diri ini menjadi momen paling menentukan yang memaksa tim tamu gagal mencuri poin di Meazza.


3. Cheddira, Super Sub yang Hidupkan Harapan

Meski kalah, Sassuolo punya cerita positif lewat penampilan Walid Cheddira. Masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-70, striker berdarah Maroko-Italia itu langsung memberikan dampak. Pada menit ke-83, ia mencetak gol indah lewat kerja sama apik dengan lini tengah.

Cheddira memperlihatkan naluri golnya dengan penyelesaian cepat di dalam kotak penalti. Gol ini bukan hanya memperkecil skor menjadi 2-1, tapi juga memberi harapan tipis bagi Sassuolo di menit-menit akhir. Sayangnya, upaya mereka untuk menyamakan kedudukan tidak membuahkan hasil.

Performa Cheddira patut dicatat sebagai salah satu highlight duel ini. Ia bisa jadi senjata rahasia Sassuolo di pertandingan-pertandingan berikutnya.


4. Cristian Chivu Tunjukkan Keberanian dalam Rotasi

Laga Inter vs Sassuolo ini juga menyoroti keberanian Cristian Chivu dalam melakukan rotasi pemain. Pada menit ke-63, ia memasukkan tiga nama sekaligus: Lautaro Martinez, Luis Henrique, dan Davide Frattesi. Langkah ini memberi energi baru pada serangan Inter yang sempat buntu.

Rotasi ini memperlihatkan kedalaman skuad Inter yang semakin matang. Chivu tidak ragu memberikan menit bermain bagi pemain muda seperti Pio Esposito, tetapi tetap punya opsi senior seperti Lautaro untuk mengunci kemenangan.

Di sisi lain, Fabio Grosso juga melakukan perubahan di menit ke-68 dengan memasukkan Thorstvedt, Fadera, dan Volpato. Namun, rotasi Grosso tidak seefektif milik Chivu. Inilah salah satu alasan mengapa Inter mampu mempertahankan intensitas hingga akhir, sementara Sassuolo hanya bisa sesekali memberi tekanan.


5. Statistik Dominasi Inter Jadi Bukti Superioritas

Statistik akhir pertandingan memperlihatkan dominasi Inter Milan di semua aspek.

  • Penguasaan bola: 58% – 42% untuk Inter.

  • Total tembakan: 17 untuk Inter, hanya 8 untuk Sassuolo.

  • Tembakan tepat sasaran: Inter mencatat 6, Sassuolo hanya 3.

  • Sepak pojok: Inter unggul 9 berbanding 3.

Data ini menunjukkan bahwa kemenangan Inter bukan kebetulan. Dari awal hingga akhir, Nerazzurri memegang kendali penuh, baik dalam serangan maupun pertahanan. Bahkan saat Sassuolo mencoba bangkit, barisan belakang Inter tetap cukup solid untuk menjaga keunggulan.

Dominasi ini juga menegaskan bahwa Inter di bawah Chivu semakin matang dalam membangun permainan. Mereka bisa mengombinasikan kecepatan, kekuatan fisik, dan kreativitas lini tengah untuk mendikte lawan.

Kemenangan 2-1 dalam duel Inter vs Sassuolo bukan sekadar tambahan tiga poin di klasemen Serie A 2025/2026. Pertandingan ini menghadirkan drama, kontroversi, dan momen yang layak diingat. Dari gol cepat Dimarco, bunuh diri Muharemovic, hingga aksi brilian Cheddira, semua menjadi bagian dari cerita penuh emosi di Giuseppe Meazza.

Bagi Inter Milan, hasil ini meneguhkan ambisi mereka untuk kembali bersaing di papan atas. Sedangkan bagi Sassuolo, meski kalah, ada pelajaran berharga bahwa ketangguhan mental dan konsistensi pertahanan akan sangat menentukan perjalanan panjang musim ini.

Dengan performa seperti ini, jelas bahwa Serie A 2025/2026 akan terus menyajikan persaingan sengit yang penuh kejutan. Dan duel Inter vs Sassuolo ini hanyalah salah satu bukti nyata betapa panasnya atmosfer di kancah sepak bola Italia.

More From Author

al-nassr vs al riyadh, menang besar

Al-Nassr vs Al Riyadh: 5 Fakta Panas Kemenangan 5-1