Pertandingan Newcastle vs Arsenal pada pekan keenam Premier League musim 2025/2026 menghadirkan drama luar biasa. Bermain di St James’ Park, tuan rumah Newcastle sempat unggul lebih dulu lewat gol Nick Woltemade. Namun, Arsenal menunjukkan mental juara dengan mencetak dua gol telat melalui Mikel Merino dan Gabriel Magalhaes. Skor akhir 1-2 membuat The Gunners pulang dengan tiga poin penuh sekaligus memperkuat posisi mereka di papan atas klasemen.
Laga ini bukan sekadar soal hasil, melainkan juga bukti bagaimana strategi, pergantian pemain, serta daya tahan mental menjadi faktor penentu di level kompetisi tertinggi. Mari kita kupas jalannya pertandingan secara detail.
Babak Pertama: Newcastle Curi Keunggulan
Arsenal datang sebagai tim tamu, tetapi mereka sama sekali tidak menunjukkan rasa gentar. Sejak menit pertama, anak asuh Mikel Arteta langsung menekan. Kombinasi lini depan yang diisi Eberechi Eze, Bukayo Saka, dan Viktor Gyokeres membuat barisan pertahanan Newcastle dipaksa bekerja keras.
Menit kelima, kiper Nick Pope sudah dipaksa melakukan penyelamatan gemilang setelah tendangan jarak dekat Eze mengarah tepat ke gawang. Tidak lama kemudian, drama terjadi ketika Gyokeres dilanggar Pope di kotak penalti. Wasit sempat menunjuk titik putih, namun setelah meninjau VAR, keputusan dibatalkan. Pope dianggap lebih dulu menyentuh bola sebelum mengenai kaki Gyokeres.
Keputusan ini membuat suasana stadion semakin bergemuruh. Para pemain Newcastle mendapat suntikan semangat tambahan, dan akhirnya kerja keras mereka membuahkan hasil di menit ke-35. Umpan silang Sandro Tonali dari sisi kiri disambut tandukan sempurna Nick Woltemade. Bola menghujam deras ke gawang David Raya, membawa Newcastle unggul 1-0.
Gol ini membuat jalannya pertandingan sedikit berubah. Arsenal tetap mendominasi penguasaan bola, tetapi Newcastle lebih percaya diri melancarkan serangan balik. Hingga turun minum, skor bertahan 1-0 untuk tuan rumah.
Babak Kedua: Perubahan Taktik Arteta
Memasuki babak kedua, Arteta langsung melakukan perubahan. Christian Mosquera ditarik keluar dan digantikan William Saliba untuk memperkuat lini pertahanan sekaligus menambah distribusi bola dari belakang.
Newcastle hampir menggandakan keunggulan di awal babak kedua. Nick Woltemade kembali menjadi ancaman, tetapi kali ini tendangannya melambung tipis di atas mistar. Situasi ini membuat fans tuan rumah yakin tim mereka bisa mempertahankan keunggulan.
Namun, Arsenal tidak menyerah. Mereka terus menekan lewat kombinasi passing cepat dan pergerakan sayap yang lincah. Meski begitu, barisan pertahanan Newcastle yang digalang Sven Botman tampil solid, membuat The Gunners frustrasi.
Pergantian Pemain Jadi Titik Balik
Sekitar menit ke-70, Arteta mulai melakukan gebrakan dengan memasukkan tiga pemain ofensif sekaligus: Gabriel Martinelli, Martin Odegaard, dan Mikel Merino. Tujuannya jelas, menambah variasi serangan untuk menembus pertahanan rapat Newcastle.
Perubahan ini terbukti tepat. Menit ke-84, Merino yang baru masuk menjadi penyelamat Arsenal. Bermula dari umpan silang Declan Rice, gelandang asal Spanyol itu menanduk bola dengan sempurna. Nick Pope hanya bisa terdiam melihat bola bersarang di gawangnya. Skor berubah menjadi 1-1.
Gol tersebut mengubah momentum pertandingan. Arsenal semakin bersemangat, sedangkan Newcastle terlihat kehilangan fokus.
Gol Penentu di Injury Time
Ketika laga tampak akan berakhir imbang, Arsenal kembali menunjukkan mental juara mereka. Pada masa injury time, mereka mendapat sepak pojok. Bukayo Saka mengeksekusi dengan baik, dan Gabriel Magalhaes berhasil menanduk bola dengan keras.
Stadion St James’ Park seketika terdiam. Gol dramatis itu memastikan Arsenal meraih kemenangan 1-2. Para pemain merayakan dengan penuh emosi, sementara Newcastle harus menerima kenyataan pahit kehilangan poin di kandang sendiri.
Dampak terhadap Klasemen
Kemenangan ini membuat Arsenal naik ke peringkat kedua klasemen sementara Premier League dengan koleksi 13 poin. Mereka kini hanya terpaut tipis dari pemuncak klasemen. Hasil ini juga menambah motivasi tim Mikel Arteta yang ingin bersaing memperebutkan gelar juara musim ini.
Sebaliknya, Newcastle harus puas tertahan di posisi ke-16 dengan hanya enam poin. Tekanan terhadap pelatih Eddie Howe semakin besar karena timnya sulit keluar dari zona papan bawah.
Statistik Pertandingan Newcastle vs Arsenal
Beberapa catatan statistik penting dari laga ini:
-
Penguasaan Bola: Newcastle 39% – 61% Arsenal
-
Tembakan ke Gawang: Newcastle 3 – 7 Arsenal
-
Tendangan Sudut: Newcastle 2 – 8 Arsenal
-
Pelanggaran: Newcastle 12 – 10 Arsenal
-
Kartu Kuning: Newcastle 3 – 2 Arsenal
Statistik ini menunjukkan dominasi Arsenal sepanjang laga. Meski sempat tertinggal, mereka tidak pernah kehilangan kendali.
Analisis Taktik
-
Arsenal:
-
Formasi 4-2-3-1 yang fleksibel membuat lini tengah mereka dominan.
-
Pergantian pemain di menit-menit krusial menjadi kunci.
-
Keberanian Arteta memainkan Merino, Martinelli, dan Odegaard secara bersamaan menambah kreativitas serangan.
-
-
Newcastle:
-
Bertahan cukup rapat dengan blok menengah.
-
Mengandalkan umpan silang dan transisi cepat.
-
Namun, kedalaman skuad terlihat kurang saat stamina menurun di akhir laga.
-
Pemain Terbaik Pertandingan
-
Declan Rice (Arsenal): Mengontrol lini tengah dan menciptakan asis penting untuk gol penyeimbang.
-
Mikel Merino (Arsenal): Super-sub yang membawa momentum kebangkitan.
-
Gabriel Magalhaes (Arsenal): Pahlawan kemenangan dengan gol penentu di injury time.
Susunan Pemain
Newcastle (4-3-3): Pope; Burn, Botman, Thiaw, Livramento; Joelinton, Tonali, Guimaraes; Gordon, Woltemade, Murphy.
Pelatih: Eddie Howe.
Arsenal (4-2-3-1): Raya; Calafiori, Gabriel, Mosquera, Timber; Rice, Zubimendi; Trossard, Eze, Saka; Gyokeres.
Pelatih: Mikel Arteta.
Pertandingan Newcastle vs Arsenal membuktikan betapa menariknya Premier League. Dua gol telat The Gunners bukan hanya memberikan tiga poin, tetapi juga menunjukkan karakter tim yang tidak mudah menyerah.
Bagi Newcastle, laga ini adalah pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga konsentrasi hingga menit akhir. Bagi Arsenal, kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa mereka siap bersaing di jalur juara. Dengan performa konsisten, bukan tidak mungkin The Gunners mengakhiri musim di puncak klasemen.
