PSG VS ATLETICO MADRID DI PERTANDAINGAN PIALA DUNIA ANTAR KLUB DENGAN SKOR AKHIR 4 - 0 UNTUK KEUNGGULAN PSG

Pesta 4 Gol! PSG Hancurkan Atletico di Grup B

PSG vs Atletico: Drama Empat Gol di Rose Bowl

Paris Saint-Germain (PSG) melanjutkan euforia gelar Liga Champions dengan menghajar Atletico Madrid 4-0 pada partai pembuka Grup B Piala Dunia Antarklub 2025 di Rose Bowl, Pasadena, Senin dini hari WIB (16 Juni 2025). Sebanyak 80.619 penonton menjadi saksi dominasi total Les Parisiens, yang menguasai 74 % penguasaan bola dan mencatat 11 tembakan tepat sasaran—bandingkan dengan hanya satu milik Atletico. Laporan Reuters menyebut kemenangan ini sebagai penegasan kualitas Eropa di ajang global.

Start Tajam Les Parisiens

Luis Enrique kembali mengusung 4-3-3 berbasis high press. Tekanan itu langsung berbuah: Fabian Ruiz mencetak gol lewat sepakan first-time pada menit 19 setelah kombinasi satu-dua cepat di sektor kiri. Menjelang turun minum Vitinha menggandakan keunggulan (45+1’) usai memanfaatkan transisi cepat yang diawali kesalahan Antoine Griezmann di area tengah. ESPN match report mencatat dua gol awal ini lahir dari total 22 umpan beruntun—cerminan kontrol bola PSG yang nyaris tak terputus.

Kontroversi VAR & Kartu Merah

Atletico sempat berpikir menipiskan skor ketika Julián Álvarez menaklukkan Gianluigi Donnarumma pada menit 57, tetapi VAR menganulir gol karena Koke lebih dulu melanggar Désiré Doué. Frustrasi memuncak di kubu Diego Simeone; hanya 21 menit berselang, Clément Lenglet diganjar kartu kuning kedua akibat tekel terlambat pada Hakimi. Guardian menyebut keputusan VAR dan kartu merah jadi titik balik yang membuat “Rojiblancos” kehilangan orientasi dan ritme.

Finish Mematikan: Mayulu & Lee Kang-in

Unggul jumlah pemain, Enrique memasukkan Senny Mayulu dan Lee Kang-in—keputusan yang langsung membuahkan hasil. Mayulu memanfaatkan bola liar di menit 87 untuk gol ketiga, sebelum Lee menutup pesta melalui penalti (90+7’) usai hand-ball Robin Le Normand. Empat gol tanpa balas memastikan PSG memuncaki klasemen Grup B di atas Botafogo dan Seattle Sounders. Reuters menegaskan, meski tanpa Ousmane Dembélé yang cedera, kedalaman skuad PSG membuat mereka tetap mematikan.

Statistik Kunci Pertandingan

Metode PSG Atletico
Penguasaan Bola 74 % 26 %
Tembakan (On Target) 16 (11) 5 (1)
Umpan Sukses 589 214
Pelanggaran/Kartu 13/2 17/1 merah
Expected Goals (xG) 3,2 0,4

Angka-angka di atas menggambarkan betapa jauhnya jarak kualitas permainan kedua tim. Data pertandingan ESPN menunjukkan PSG mencetak xG tiga kali lipat lebih besar, bahkan sebelum penalti Lee Kang-in.

Analisis Taktik: Enrique Mengunci Simeone

  1. Overload Sayap Kiri – Khvicha Kvaratskhelia kerap bergerak melebar, menarik bek kanan Marcos Llorente keluar posisi. Celah itu dieksploitasi Ruiz untuk gol pertama.

  2. Press Zona 2 – Joao Neves & Vitinha menutup sirkulasi bola Atletico sejak garis tengah, memaksa Griezmann turun jauh dan memutus akses ke Álvarez.

  3. Rotasi Bek Tengah – Marquinhos–Willian Pacho tampil proaktif; catatan Guardian menyebut keduanya memenangi 12 duel udara, membuat crossing-corner Atletico tak efektif.

  4. Fresh Legs Impact – Trio pengganti (Mayulu, Zaire-Emery, Lee) menjaga intensitas hingga menit akhir; dua di antaranya bahkan menyumbang gol.

Dampak Grup B & Jadwal Berikutnya

Dengan selisih gol +4, PSG berada di puncak, unggul head-to-head atas Botafogo yang mengalahkan Seattle Sounders 2-1. Rincian klasemen awal menurut ESPN sebagai berikut: PSG 3 poin (+4), Botafogo 3 poin (+1), Seattle 0 poin (-1), Atletico 0 poin (-4). PSG akan kembali ke Rose Bowl menghadapi Botafogo, Kamis 19 Juni; kemenangan praktis mengantar mereka lolos ke perempat final. Atletico tak punya pilihan selain menang atas Seattle tiga hari kemudian untuk menjaga asa.

Suara dari Lapangan

“Hal tersulit dalam sepak bola adalah menjaga level, bukan naik-turun. Hari ini kami buktikan konsistensi itu.” — Vitinha, gelandang PSG.

“Setelah VAR kami kehilangan fokus. Itu tanggung jawab saya.” — Diego Simeone, pelatih Atletico.

Pernyataan Vitinha menekankan komitmen PSG mempertahankan performa final Liga Champions mereka, sementara Simeone mengakui kegagalan timnya beradaptasi dengan situasi.

Susunan Pemain

Paris Saint-Germain (4-3-3): Donnarumma; Hakimi, Marquinhos ©, Pacho, Mendes (Hernandez 80′); Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz (Lee 72′); Désiré Doué (Ibrahim Mbaye 80′), Goncalo Ramos (Mayulu 65′), Kvaratskhelia (Zaire-Emery 72′).

Atletico Madrid (4-4-2): Oblak ©; Llorente, Le Normand, Lenglet, Galan (Reinildo 62′); Giuliano Simeone (Correa 62′), Rodrigo De Paul (Sorloth 70′), Pablo Barrios, Samuel Lino (Koke 46′); Álvarez, Griezmann.

Kemenangan 4-0 ini bukan hanya awal sempurna bagi PSG, tetapi juga sinyal bahwa wakil Eropa tetap bertaji di panggung global. Jika performa klinis dan kedalaman skuad seperti ini bertahan, sulit menampik mereka sebagai kandidat utama juara Piala Dunia Antarklub 2025. Atletico masih punya kesempatan bangkit, namun butuh perubahan radikal agar tidak tersisih cepat dari turnamen. Bagi publik netral, duel ini adalah pengingat bahwa sepak bola modern menghadirkan kombinasi dominasi taktik, kecepatan transisi, dan kedalaman rotasi—semua disajikan PSG dalam satu malam.

More From Author

10 Pemain Sepak Bola Populer 2025

🌍 10 Pemain Sepak Bola Dunia Terpopuler 2025