Dominasi Penuh PSG di MetLife Stadium
Paris Saint-Germain (PSG) memberikan pesan tegas kepada dunia: mereka siap merebut gelar dunia. Bertanding di MetLife Stadium, Kamis (10/7) dini hari WIB, Pari Saint Germain membantai Real Madrid dengan skor telak 4-0 dalam laga semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. Ini bukan sekadar kemenangan besar, tapi pertunjukan sepak bola yang mencerminkan dominasi total skuad asuhan Luis Enrique.
Fabian Ruiz mencuri perhatian dengan torehan dua gol di babak pertama. Ia tidak hanya menjadi motor serangan, tapi juga eksekutor yang klinis. Sementara itu, Ousmane Dembele dan Goncalo Ramos melengkapi pesta gol PSG atas Real Madrid yang tampil loyo dan kesulitan merespons tekanan lawan.
Hasil ini membawa PSG melaju ke partai final yang akan digelar pada Senin (14/7) dini hari WIB, di mana mereka akan menghadapi Chelsea—tim yang juga tampil mengesankan di semifinal. Duel raksasa Eropa ini diprediksi bakal menjadi klimaks sempurna ajang Piala Dunia Antarklub tahun ini.
Babak Pertama: Gol Cepat, Madrid Kocar-kacir
Pertandingan belum genap 10 menit, Real Madrid sudah tertinggal dua gol. PSG langsung menggebrak sejak menit pertama dengan pressing tinggi dan permainan cepat dari sisi sayap. Nuno Mendes mendapat peluang awal di menit ke-5, namun kiper Madrid, Thibaut Courtois, masih bisa menghalau bola dengan gemilang.
Namun hanya satu menit berselang, Fabian Ruiz membuka skor. Gelandang asal Spanyol itu memanfaatkan kemelut di depan gawang dan melepaskan tembakan mendatar ke pojok kiri bawah gawang tanpa bisa dijangkau Courtois. Skor 1-0 untuk PSG.
Madrid belum sempat membenahi ritme, petaka kedua datang. Di menit ke-9, Ousmane Dembele mencetak gol kedua PSG setelah mencuri bola dari bek Madrid yang ceroboh dalam mengontrol umpan. Dembele melewati satu pemain dan menyarangkan bola ke gawang dengan dingin.
Tertinggal 2-0 membuat Madrid mulai kehilangan arah. Mereka tampak kesulitan keluar dari tekanan. PSG, yang bermain sangat cair dalam formasi 4-3-3, terus menekan. Hasilnya, Fabian Ruiz kembali mencetak gol di menit ke-24. Kali ini lewat kerja sama cantik dengan Achraf Hakimi di sisi kanan. Ruiz masuk ke kotak penalti tanpa kawalan dan dengan tenang menaklukkan Courtois untuk kedua kalinya.
Tiga gol dalam waktu kurang dari 25 menit membuat tribun pendukung PSG bergemuruh. Sebaliknya, wajah-wajah frustrasi tampak di barisan pemain Real Madrid.
Kontroversi Penalti yang Diabaikan
Satu-satunya momen yang sempat memicu harapan Madrid terjadi di menit ke-38. Kylian Mbappe melakukan aksi individu dan terlihat dijatuhkan di kotak penalti. Namun, wasit tidak menggubris dan membiarkan permainan terus berjalan. Keputusan ini langsung menuai protes dari para pemain Madrid, termasuk Jude Bellingham dan Vinicius Jr., namun tak mengubah apapun.
Momen itu makin mempertegas malam buruk bagi tim asuhan Xabi Alonso yang terlihat jauh dari performa terbaik mereka.
Babak Kedua: PSG Tetap Menekan, Madrid Tanpa Jawaban
Memasuki babak kedua, PSG tidak menurunkan intensitas. Bahkan, mereka hampir mencetak gol keempat di menit ke-48 lewat sepakan keras Desire Doue. Namun sayang, gol tersebut dianulir karena ia sudah terjebak offside saat menerima umpan terobosan dari lini tengah.
Madrid coba merespons dengan beberapa pergantian pemain. Xabi Alonso memasukkan Luka Modric, Eder Militao, dan Brahim Diaz. Namun perubahan itu tak cukup untuk mengubah jalannya pertandingan.
Peluang terbaik Madrid di laga ini baru datang di menit ke-85 lewat sundulan Eder Militao. Sayangnya, bola hanya melebar tipis di sisi kiri gawang Donnarumma. Peluang itu menjadi satu-satunya ancaman serius dari Madrid di babak kedua.
Gol Penutup dari Goncalo Ramos
Pesta PSG ditutup secara sempurna di menit ke-87. Bradley Barcola, yang masuk menggantikan Kvaratskhelia, memberikan assist terobosan indah kepada Goncalo Ramos. Penyerang Portugal itu lolos dari jebakan offside dan dengan tenang menaklukkan Courtois dalam situasi satu lawan satu. Skor berubah menjadi 4-0 dan bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Para pemain PSG merayakan kemenangan ini dengan penuh semangat, sementara Real Madrid harus angkat koper lebih cepat dari turnamen yang semula mereka favoritkan untuk juara.
Statistik Pertandingan Kunci
Statistik | PSG | Real Madrid |
---|---|---|
Penguasaan Bola | 53% | 47% |
Tembakan ke Gawang | 9 | 2 |
Total Tembakan | 15 | 6 |
Pelanggaran | 10 | 12 |
Kartu Kuning | 1 | 2 |
Offside | 3 | 1 |
Sepak Pojok | 6 | 3 |
Susunan Pemain
PSG:
Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Beraldo, Mendes (Lee Kang-in 79′); Neves, Vitinha, Ruiz (Zaire-Emery 67′); Doue (Mayulu 67′), Dembele (Ramos 59′), Kvaratskhelia (Barcola 49′)
Pelatih: Luis Enrique
Real Madrid:
Courtois; Valverde, Rudiger, Asencio (Militao 65′), Fran Garcia; Guler (Vazquez 83′), Tchouameni, Bellingham (Modric 65′); Vinicius (Diaz 65′), Mbappe, Gonzalo Garcia (Carvajal 71′)
Pelatih: Xabi Alonso
Final Impian: PSG vs Chelsea
Dengan hasil ini, PSG memastikan tiket ke final Piala Dunia Antarklub untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Lawan mereka adalah Chelsea, yang sebelumnya menumbangkan Fluminense 2-0. Final akan digelar pada Senin (14/7) dini hari WIB dan diprediksi berlangsung sengit.
Duel PSG vs Chelsea akan menjadi ajang pembuktian dua tim muda yang penuh talenta. Luis Enrique menghadapi Enzo Maresca dalam duel taktik, sementara di lapangan, pertarungan lini tengah dan kecepatan serangan balik bakal jadi kunci.
Misi Belum Selesai
Kemenangan telak 4-0 atas Real Madrid bukan akhir, tapi awal dari misi besar PSG musim ini. Setelah bertahun-tahun gagal di panggung besar Eropa dan dunia, kini mereka hanya selangkah lagi dari trofi internasional yang prestisius.
Dengan performa seperti ini, PSG jelas layak difavoritkan. Namun Chelsea bukan lawan sembarangan. Laga final nanti akan menjadi ujian sesungguhnya: apakah PSG benar-benar sudah siap naik tahta sebagai juara dunia.