Timnas Indonesia U-23 membuka langkah di Piala AFF U-23 2025 dengan cara luar biasa. Garuda Muda tampil buas dan membantai Brunei Darussalam U-23 dengan skor mencolok 8-0 di laga perdana Grup A.
Tak main-main, bintang muda Jens Raven tampil bak mesin gol yang tak terbendung. Pemain keturunan Belanda-Indonesia ini sukses mencetak enam gol dalam satu pertandingan, sebuah catatan langka di pentas internasional.
Dominasi Sejak Peluit Pertama
Bermain di Stadion Nasional Laos, Senin (14/7/2025), Indonesia langsung menggebrak sejak menit awal. Pelatih Gerald Vanenburg menurunkan formasi 4-4-2 ofensif yang mengandalkan duet Jens Raven dan Rahmat Arjuna di lini depan.
Agresivitas Garuda Muda terbukti manjur. Baru memasuki menit ke-2, Rayhan Hannan mengirimkan umpan silang matang yang disambut dengan sundulan tajam oleh Jens Raven. Gol cepat yang langsung menyalakan semangat tim.
Tak lama berselang, tepatnya di menit ke-9, Robi Darwis mengobrak-abrik pertahanan Brunei dan mengirimkan umpan tarik. Raven tanpa ragu mencocor bola masuk ke gawang. Skor menjadi 2-0, dan aroma pesta gol mulai terasa.
Parade Gol di Babak Pertama
Indonesia benar-benar menggila. Menit ke-20, giliran Arkhan Fikri menunjukkan magisnya. Gelandang kreatif itu melepas tembakan jarak jauh yang meluncur mulus ke pojok gawang. Brunei tampak kehilangan arah.
Laga memasuki menit ke-31 saat Raven mencetak hattrick-nya. Umpan terobosan dari bek Muhammad Ferarri diselesaikan dengan dingin oleh pemain bernomor punggung 9 itu.
Namun Raven belum selesai. Dua menit kemudian, ia menambah satu gol lagi dan membuat Brunei semakin tenggelam. Di menit ke-35, Rayhan Hannan tak mau kalah dan mencatatkan namanya di papan skor setelah menembus lini belakang lawan.
Menit ke-40, Raven kembali menghukum Brunei dan mencetak gol kelimanya malam itu. Babak pertama pun ditutup dengan skor mencolok 7-0 untuk Indonesia.
Rotasi di Babak Kedua
Memasuki paruh kedua, Vanenburg melakukan rotasi besar. Beberapa pilar utama seperti Arkhan, Doni Tri Pamungkas, Rayhan Hannan, dan Rahmat Arjuna ditarik keluar. Mereka digantikan oleh Frenky Missa, Juliansyah, Yardan Yafi, dan Althaf.
Walau melakukan perubahan, dominasi Indonesia tetap terjaga. Brunei mencoba bertahan lebih rapat, namun serangan dari sisi sayap dan umpan terobosan Indonesia terus mengancam.
Akhirnya pada menit ke-62, Jens Raven menutup malam ajaibnya dengan satu gol tambahan. Enam gol dalam satu pertandingan – double hattrick yang layak dicatat dalam sejarah sepak bola muda Asia Tenggara.
Statistik Mencolok dan Dampak Besar
Berikut beberapa data mencolok dari pertandingan ini:
-
Jumlah Gol Indonesia: 8
-
Gol oleh Jens Raven: 6 (menit 2’, 9’, 31’, 33’, 40’, 62’)
-
Penguasaan Bola: Indonesia 74% – Brunei 26%
-
Jumlah Tembakan: Indonesia 23 (16 on target), Brunei hanya 2
-
Assist terbanyak: Rayhan Hannan & Robi Darwis
Kemenangan ini menempatkan Indonesia U-23 di puncak klasemen sementara Grup A dengan 3 poin dan selisih gol +8, unggul dari Filipina yang juga menang namun hanya mencetak 2 gol.
Jens Raven: Sang Predator Baru Garuda
Nama Jens Raven langsung jadi pembicaraan publik. Striker kelahiran Belanda ini menunjukkan insting predator sejati di depan gawang. Meski baru pertama kali tampil di turnamen AFF U-23, penampilannya langsung mencuri perhatian.
Pemain yang memiliki darah Indonesia dari ibunya ini sudah sempat mengikuti TC bersama tim senior, namun kini membuktikan kualitasnya di kelompok usia. Dengan postur 185 cm, kecepatan, dan penyelesaian akhir yang tajam, Raven punya semua paket sebagai bomber masa depan Indonesia.
Pelatih Vanenburg pun tak segan memuji anak asuhnya:
“Jens menunjukkan kelasnya hari ini. Dia haus gol, disiplin, dan tahu kapan harus bergerak. Tapi saya lebih senang karena dia tetap rendah hati dan mendahulukan tim.”
Performa Solid Lini Tengah & Pertahanan
Tak hanya sektor serang yang bersinar. Lini tengah Indonesia yang diisi Arkhan Fikri, Robi Darwis, Rayhan Hannan, dan Toni Firmansyah tampil dominan. Distribusi bola cepat dan tekanan tinggi membuat Brunei tidak bisa mengembangkan permainan.
Duet Brandon Scheunemann dan Muhammad Ferarri di jantung pertahanan juga tampil disiplin, memotong umpan-umpan jauh Brunei dengan mudah. Kiper Muhammad Ardiansyah pun nyaris tak bekerja keras karena solidnya lini belakang.
Susunan Pemain Indonesia U-23
Formasi: 4-4-2
-
Kiper: Muhammad Ardiansyah
-
Bek: Ferarri, Brandon Scheunemann, Achmad Maulana, Doni Tri
-
Gelandang: Robi Darwis, Toni Firmansyah, Arkhan Fikri, Rayhan Hannan
-
Striker: Rahmat Arjuna, Jens Raven
-
Pelatih: Gerald Vanenburg
Pemain pengganti: Frenky Missa, Juliansyah, Yardan Yafi, Althaf
Brunei Kewalahan Sejak Awal
Brunei yang ditangani Aminuddin Jumat tampak tak mampu merespons tekanan tinggi Indonesia. Mereka memilih bertahan dalam formasi 4-4-1-1, namun rapuh di sektor tengah.
Kiper Khairul Hisyam tampak frustrasi dengan derasnya serangan Garuda Muda. Kurangnya koordinasi dan intensitas membuat mereka seperti tak siap menghadapi pertandingan sekelas ini.
Langkah Selanjutnya untuk Garuda Muda
Setelah kemenangan besar ini, Indonesia tinggal menghadapi Filipina dan Laos di laga berikutnya. Jika menang lagi, peluang ke semifinal terbuka lebar.
Namun Vanenburg menegaskan anak asuhnya tak boleh terlena:
“Kami belum lolos. Setiap pertandingan adalah final. Saya ingin mereka tetap fokus dan menghormati setiap lawan.”
Momentum Positif Menuju Piala Asia U-23
Kemenangan 8-0 ini bukan hanya soal skor telak, tetapi menjadi sinyal bahwa regenerasi sepak bola Indonesia berada di jalur yang benar. Nama-nama seperti Jens Raven, Arkhan Fikri, hingga Rayhan Hannan menunjukkan bahwa Garuda Muda tak kekurangan talenta.
Jika momentum ini terus dijaga, bukan tak mungkin Indonesia U-23 bisa berbicara banyak di Piala Asia U-23 tahun depan, bahkan membuka peluang ke Olimpiade.