Site icon TECFIR

Palmer Gila! 2 Gol + 1 Assist Bawa Chelsea Juara Dunia 2025

chelsea juara piala dunia antar klub setelah menumbangkan psg

chelsea juara piala dunia antar klub setelah menumbangkan psg

New Jersey – Chelsea resmi menyabet gelar Juara Dunia Antarklub FIFA 2025 setelah menumbangkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 3-0 di partai final yang digelar di Stadion MetLife, New Jersey, pada Senin dini hari WIB, 14 Juli 2025. Sosok paling bersinar dalam laga ini tak lain adalah Cole Palmer. Gelandang muda asal Inggris itu mencetak dua gol dan satu assist, memastikan The Blues membawa pulang trofi bergengsi ini untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Gol Cepat, Tekanan Langsung

Pertandingan baru berjalan dua puluh menit, namun Chelsea sudah mulai mendikte permainan. PSG sempat mengancam lebih dulu lewat tembakan Desire Doue, namun Robert Sanchez tampil luar biasa dengan refleks cepatnya. Justru dari situasi bertahan, Chelsea langsung membalikkan keadaan melalui serangan balik.

Palmer membuka keunggulan Chelsea pada menit ke-22. Bermula dari pergerakan Malo Gusto di sisi kanan, bola dikirim ke tengah kotak penalti. Palmer yang bebas dari kawalan langsung menyambar bola dengan kaki kirinya. Tendangan itu mengarah ke pojok kiri bawah gawang, tak bisa dijangkau Donnarumma. Skor 1-0 untuk Chelsea.

PSG Tak Berkutik, Chelsea Menambah Penderitaan

Permainan PSG terlihat limbung usai gol pertama. Meskipun menguasai bola lebih banyak, anak asuh Luis Enrique kesulitan menembus lini pertahanan Chelsea yang solid. Justru The Blues yang kembali mencetak gol, kali ini di menit ke-30.

Gol kedua Palmer menunjukkan kecepatan dan efektivitas Chelsea dalam transisi. Lewat skema serangan balik, Levi Colwill mengirim bola panjang ke Palmer yang menusuk dari sisi kiri. Dengan tenang, pemain 22 tahun itu melepaskan sepakan kaki kiri mendatar yang kembali mengarah ke pojok gawang. Donnarumma kembali tak berkutik.

Suasana MetLife berubah jadi dominasi biru. Supporter PSG yang awalnya mendominasi, mulai terdiam. Sebaliknya, fans Chelsea bergemuruh—dan belum selesai.

Joao Pedro Lengkapi Pesta Gol

Menjelang turun minum, tepatnya di menit ke-43, Palmer kembali menjadi sorotan. Kali ini lewat assist cerdasnya. Ia melihat ruang terbuka di belakang bek PSG dan mengirimkan umpan terobosan sempurna ke Joao Pedro. Pemain muda Brasil itu tanpa ragu mengeksekusi bola ke sudut kanan atas gawang Donnarumma dengan kaki kanannya. Skor 3-0, dan belum babak pertama berakhir.

Babak Kedua Tanpa Gol, Chelsea Fokus Bertahan

Di paruh kedua, PSG mencoba bangkit. Masuknya Barcola dan Asensio memberi sedikit perubahan di lini depan, namun Chelsea bermain lebih bertahan dengan garis tengah yang rapat. Caicedo dan Reece James menjaga ritme permainan tetap disiplin, sementara Chalobah dan Colwill tampil taktis di lini belakang.

Satu-satunya peluang emas PSG datang lewat sundulan Joao Neves yang menyambut umpan silang Hakimi. Tapi lagi-lagi, Robert Sanchez tampil gemilang dengan penyelamatan refleks cepatnya. Skor 3-0 bertahan hingga peluit akhir.

Statistik Bicara: Dominasi Chelsea

Meski kalah penguasaan bola (PSG 58% – Chelsea 42%), The Blues justru jauh lebih efektif. Mereka hanya butuh 7 tembakan tepat sasaran untuk mencetak 3 gol, sementara PSG dengan 11 tembakan hanya mampu menguji Sanchez 3 kali.

Cole Palmer terpilih sebagai Man of the Match dengan kontribusi 2 gol dan 1 assist. Statistiknya mencolok: 4 dribel sukses, 3 key passes, dan 92% akurasi umpan di sepertiga akhir lapangan.

Komentar Pelatih

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Saya sangat bangga dengan cara anak-anak bermain hari ini. Palmer luar biasa. Tapi seluruh tim tampil seperti juara sejati,” ujarnya dalam konferensi pers.

Di sisi lain, Luis Enrique mengakui kekalahan PSG secara fair. “Kami kalah oleh tim yang lebih siap dan lebih efisien. Tiga gol di babak pertama merusak mental kami,” ungkapnya.

Rekor dan Catatan Khusus

Kemenangan ini menjadi pencapaian bersejarah bagi Chelsea:

Lebih dari itu, performa Chelsea di turnamen ini patut diacungi jempol. Mereka menyingkirkan tim-tim kuat dari berbagai benua dan tidak kebobolan satu gol pun sejak semifinal.

Palmer: Dari Cadangan Jadi Pahlawan

Tak banyak yang menyangka Cole Palmer bakal menjadi bintang utama Chelsea musim ini. Datang dari Manchester City dengan harga tak terlalu mencolok, Palmer berkembang jadi jenderal lapangan tengah. Di final ini, ia menunjukkan visi, ketenangan, dan insting mencetak gol yang tajam.

“Saya hanya ingin menikmati permainan dan membantu tim. Gol itu bonus,” kata Palmer merendah seusai laga. Namun jelas, malam ini adalah miliknya.

Chelsea menutup musim dengan gaya. Kemenangan atas PSG dengan skor meyakinkan 3-0 tak hanya menambah koleksi trofi klub, tapi juga mengukuhkan status mereka sebagai kekuatan baru di bawah Enzo Maresca. Palmer, Joao Pedro, dan pemain muda lainnya jadi simbol generasi baru yang penuh harapan.

PSG, meski tampil menjanjikan di fase grup, harus menerima kenyataan bahwa tekanan final bukan hal yang mudah. Untuk sementara, mimpi jadi juara dunia harus mereka tunda.

Exit mobile version