Brentford vs Man Utd: 3-1 Hancurkan Harapan United

Pertandingan pekan keenam Premier League 2025/2026 menghadirkan kejutan besar ketika Brentford sukses mengalahkan Manchester United dengan skor 3-1 di Gtech Community Stadium, Sabtu (27/9/2025). Hasil ini bukan hanya menambah kepercayaan diri The Bees, tetapi juga memperpanjang catatan negatif Setan Merah di awal musim.

Laga ini memperlihatkan betapa rapuhnya pertahanan Manchester United dan bagaimana tim tuan rumah tampil penuh determinasi. Igor Thiago menjadi bintang lapangan dengan torehan dua gol di babak pertama, sementara Mathias Jensen menutup kemenangan lewat gol indah di masa injury time. Di sisi lain, United sempat memberi perlawanan melalui gol Benjamin Sesko, namun momentum mereka sirna setelah Bruno Fernandes gagal mengeksekusi penalti.


Babak Pertama: Thiago Bikin United Goyah

Sejak peluit awal dibunyikan, pertandingan langsung berjalan terbuka. Manchester United mencoba mengambil inisiatif serangan, tapi justru Brentford yang lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Tekanan cepat tuan rumah membuat lini belakang Setan Merah kewalahan.

Pada menit ke-8, publik tuan rumah bersorak gembira. Berawal dari serangan balik cepat, Jordan Henderson mengirimkan umpan jauh ke arah Igor Thiago. Penyerang asal Brasil itu melepaskan tendangan keras ke pojok kiri atas gawang Altay Bayindir. Bola sempat membentur tiang sebelum akhirnya bersarang di jala. Brentford unggul cepat 1-0.

Gol ini membuat permainan United semakin goyah. Para pemain belakang terlihat gugup, kehilangan ritme, dan beberapa kali salah mengantisipasi bola. Brentford nyaris menambah keunggulan melalui sundulan Sepp van den Berg dan Nathan Collins, namun Bayindir masih bisa menyelamatkan gawangnya.

Akhirnya, pada menit ke-20, Brentford benar-benar menggandakan skor. Kesalahan Matthijs de Ligt dalam mengantisipasi bola panjang membuat Thiago dengan mudah menguasai bola. Ia melakukan kombinasi cepat dengan Kevin Schade yang menusuk dari sisi kiri. Umpan tarik Schade gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Bayindir, dan Thiago mencetak gol keduanya dengan mudah. Skor berubah 2-0.

United mencoba bangkit enam menit kemudian. Dari sisi kiri, Patrick Dorgu mengirimkan umpan silang yang menciptakan kemelut di depan gawang. Bola sempat ditepis dua kali oleh Kelleher, tetapi akhirnya Benjamin Sesko berhasil menyambar bola pantul untuk memperkecil kedudukan menjadi 2-1. Setelah tinjauan VAR, gol tetap disahkan.

Hingga turun minum, skor 2-1 bertahan untuk keunggulan Brentford.


Babak Kedua: Penalti Bruno Gagal, Jensen Tutup Pesta

Memasuki babak kedua, Manchester United mencoba meningkatkan intensitas serangan. Matheus Cunha dan Sesko beberapa kali mengancam, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi masalah utama.

Peluang emas hadir pada menit ke-71 ketika United mendapat hadiah penalti setelah Bryan Mbeumo dilanggar Collins di kotak terlarang. Wasit sempat meninjau VAR, tetapi keputusan tetap penalti. Bruno Fernandes maju sebagai eksekutor, namun Caoimhin Kelleher tampil sebagai pahlawan. Eks kiper Liverpool itu menebak arah bola dengan tepat dan menepis tembakan Fernandes ke sisi kanan bawah gawang.

Kegagalan penalti tersebut membuat moral United semakin anjlok. Sementara itu, Brentford semakin percaya diri. Meski ditekan, mereka disiplin dalam bertahan dan menunggu momen serangan balik.

Di masa injury time, Brentford akhirnya memastikan kemenangan. Yehor Yarmoliuk melakukan aksi solo brilian dari lini tengah, sebelum memberikan umpan kepada Mathias Jensen. Tanpa ragu, Jensen melepaskan tembakan keras yang menghujam gawang Bayindir. Skor 3-1 menutup laga dan memastikan malam pahit bagi Setan Merah.


Analisis: Mengapa United Kalah?

Kekalahan Manchester United bukan sekadar karena penyelesaian akhir yang buruk, melainkan kombinasi dari banyak faktor.

  1. Pertahanan Rapuh
    Duet De Ligt dan Maguire gagal memberikan rasa aman. Thiago terlalu mudah menembus pertahanan, dan kesalahan individu menjadi penentu.

  2. Kehilangan Kendali di Tengah
    Meski menguasai bola, United kesulitan membangun serangan terstruktur. Henderson dan Yarmoliuk mampu menutup ruang Bruno Fernandes, membuat kreativitas lini tengah Setan Merah macet.

  3. Mentalitas Drop Setelah Penalti
    Penalti yang gagal dieksekusi Fernandes menjadi titik balik. Alih-alih bangkit, United malah terlihat frustrasi hingga akhir laga.

  4. Efektivitas Brentford
    Meski kalah dalam penguasaan bola, Brentford lebih klinis. Dari sedikit peluang, mereka mampu mencetak tiga gol.


Dampak Hasil Pertandingan

Hasil ini membuat Brentford kini mengemas 7 poin dari enam laga dan naik ke peringkat 11 klasemen sementara Premier League 2025/2026. Sementara itu, Manchester United tertahan di peringkat 13 dengan poin yang sama, tapi selisih gol lebih buruk.

Bagi pelatih Ruben Amorim, kekalahan ini tentu menjadi tekanan besar. United kembali menunjukkan inkonsistensi, dan para pendukung mulai mempertanyakan arah permainan tim.

Sebaliknya, pelatih Keith Andrews layak mendapat pujian. Ia mampu memaksimalkan kekuatan tim, menjaga disiplin pertahanan, serta mengandalkan serangan balik cepat yang efektif.


Susunan Pemain

Brentford (4-2-3-1):
Caoimhin Kelleher; Michael Kayode, Nathan Collins, Sepp van den Berg, Aaron Hickey; Jordan Henderson, Yehor Yarmoliuk; Dango Ouattara, Mikkel Damsgaard, Kevin Schade; Igor Thiago.
Pelatih: Keith Andrews

Manchester United (3-4-2-1):
Altay Bayindir; Matthijs de Ligt, Harry Maguire, Luke Shaw; Diogo Dalot, Manuel Ugarte, Bruno Fernandes, Patrick Dorgu; Bryan Mbeumo, Matheus Cunha; Benjamin Sesko.
Pelatih: Ruben Amorim

Kemenangan 3-1 atas Manchester United menjadi bukti bahwa Brentford bukan tim yang bisa diremehkan, terutama saat bermain di kandang. Mereka tampil disiplin, efektif, dan penuh determinasi.

Sementara itu, United kembali harus menelan pil pahit. Meski memiliki pemain bintang dan penguasaan bola yang lebih banyak, mereka gagal menunjukkan kualitas di momen krusial. Kegagalan penalti Bruno Fernandes seakan menjadi simbol betapa sulitnya Setan Merah keluar dari tekanan di awal musim ini.

Apabila Ruben Amorim tidak segera menemukan solusi, Manchester United bisa kembali menghadapi musim yang penuh kekecewaan. Sebaliknya, Brentford boleh bermimpi lebih tinggi jika mampu menjaga konsistensi permainan seperti ini.

More From Author

Ittihad FC vs Al-Nassr: Ronaldo Pecahkan Rekor 78 Gol